Oleh Memet Casmat *)
Bogor kembali menjadi saksi perjalanan penting dalam peningkatan mutu pembelajaran di Universitas Terbuka. UT Bogor menyelenggarakan Pelatihan Tutor Tatap Muka di kawasan Sentul yang sejuk dan penuh energi pembaruan, pada 29â31 Agustus 2025.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Direktur UT Bogor, Drs. Enang Rusyana, M.Pd, dengan menekankan bahwa tutor bukan sekadar penyampai materi, melainkan fasilitator, motivator, dan inspirator bagi mahasiswa. Bagi mahasiswa Tutor adalah sebagai wajah UT, mahasiswa akan merasakan bagaimana cara Tutor membimbing mahasiswa-nya.
Sejak awal, suasana pelatihan terasa berbeda. Bukan ruang kaku penuh teori, melainkan ruang hidup yang diwarnai dengan tanya-jawab, diskusi hangat, dan praktik nyata. Para tutor yang hadir diajak untuk tidak hanya belajar, tetapi juga merenung dan merefleksikan peran mereka dalam mendampingi mahasiswa jarak jauh yang unik: mandiri, beragam latar belakang, dan penuh tantangan.
Dua narasumber utama menghadirkan materi dengan gaya yang membumi sekaligus menggugah, berdampak, dan langsung menyentuh esensi peran seorang tutor.
Dr. Trini Prastati, MA, membawakan materi Pengembangan KIT Tutorial Program Sarjana dan Diploma UT, berdampak pada peningkatan kompetensi dan kualitas para tutor, mendorong para tutor untuk merancang bahan tutorial yang lebih interaktif dan sesuai kebutuhan mahasiswa. Bagi mahasiswa, berdampak terhadap materi yang lebih baik dan interaktif, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran dan partisipasi aktif mahasiswa dalam Tutorial yang berpotensi memberikan nilai tambah pada nilai akhir mereka.
KIT menjadi sarana penghubung antara hati tutor dan pengalaman mahasiswa. Tutor merasa lebih bermakna karena bisa menghadirkan pembelajaran yang hidup dan mahasiswa merasa dihargai karena diajak belajar dengan cara yang menyenangkan, aplikatif, relevan dan berdampak dengan kehidupan mereka.
Sedangkan, Prof. Dr. Siti Aisyah, M.Pd, menghadirkan topik Model Pembelajaran Aktif dan Inovatif dan Keterampilan Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar. Dengan gaya yang penuh energi, beliau menekankan bahwa mahasiswa UT adalah pembelajar mandiri yang perlu diajak berpikir kritis, berkreasi, dan menemukan cara belajar yang sesuai dengan realitas hidup mereka. âMahasiswa belajar bukan untuk menghafal, melainkan untuk menemukan,â ujarnya, yang disambut tepuk tangan peserta.
Prof. Lilis, panggilan akrabnya, mengingatkan bahwa komunikasi sejati bukan hanya soal kata, melainkan juga sikap, empati, dan kejelasan hati. Tutor yang efektif mampu membaca suasana, memahami kebutuhan mahasiswa, dan menciptakan ruang belajar yang aman untuk bertanya dan bereksperimen.
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini jauh dari kata monoton. Para tutor dilibatkan dalam serangkaian kegiatan yang mengajak mereka merasakan sendiri bagaimana pembelajaran aktif seharusnya berlangsung.
Metode pembelajaran diskusi kelompok membuat peserta saling bertukar pengalaman, menemukan solusi bersama, dan menyadari betapa kayanya praktik baik yang bisa dibagi. Metode unjuk kerja memberi kesempatan peserta tampil sebagai tutor, mencoba teknik mengajar baru, lalu mendapat umpan balik yang membangun. Metode pembelajaran collaborative learning memperlihatkan betapa kolaborasi lebih kuat daripada kompetisi, terutama dalam membimbing mahasiswa jarak jauh.
Sedangkan, metode pembelajaran Deep learning mengajak peserta menggali makna di balik setiap teknik mengajar, tidak berhenti pada âcaraâ, tetapi juga âmengapaâ dan âuntuk siapaâ mereka melakukannya.
Suasana pelatihan menjadi interaktif, reflektif, dan penuh kehangatan. Setiap metode yang dipraktikkan seakan menjadi cermin bagi para tutor untuk membayangkan bagaimana mereka akan menghidupkan kelas tutorial di kemudian hari.
Di sela-sela sesi, banyak tutor yang berbagi kisah: tentang mahasiswa yang berjuang belajar di sela bekerja, tentang tantangan mengajar di kelas beragam, hingga tentang kepuasan saat melihat mahasiswa berhasil lulus dengan bangga. Dari cerita-cerita itu, peserta semakin menyadari bahwa menjadi tutor UT adalah panggilan hati, bukan sekadar tugas akademik.
Pelatihan tiga hari ini ditutup dengan optimisme. Para tutor kembali ke rumah masing-masing membawa pengetahuan baru dan semangat baru. Peserta lebih percaya diri untuk menghadirkan tutorial yang aktif, inovatif, penuh makna dan berdampak.
Setelah pelatihan ini, wajah-wajah tutor UT Bogor kini tampak lebih cerah. Mereka tidak hanya siap mengajar, tetapi juga siap menyalakan semangat belajar, membimbing dengan hati, dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa di setiap pertemuan tutorial, dan berdampak bagi mahasiswa UT. Semoga bermanfaat!
Bogor, 31/08/2025
*) Dosen di UT Bogor
#Menulis Caraku Mengikat Ilmu